bahawa di tengah angkasa punya suara yang berbicara....?
Sedarkah jiwa-jiwa yang terluka..
bahawasanya ada renyai bermadahkan hiba....?
Nampakkah kalian wahai sang deria..
yang tersembunyi ini penuh darah dan air mata...?
Terduduk....
Termanggu...
Hingga terpejam mengkaburi segala.....
Rinai hujan hadir lagi, menemani serelung hati yang membengkak..
Bersama membuaikan irama paling melankola...
Membujuk jiwa agar terus tabah mengukir ceria....
Ayuh...dengarkanlah...
Tangisan hujan menemani sang malam yang sepi...
Biar memberi kesedihan, malam masih menghargainya...
Titisan air melengkapi kehendak hidupan yang melata...
Biar rakus membasahi...
Kasih antara mereka kekal selamanya...
Takkala rembulan melindungi kejora....
Disaat itu panahan kilat menggantikan cahaya...
Alangkah indah persahabatan mereka...
Di sudut hati ini berbeda dari yang nyata ku jumpa...
Takkala hati meronta,
jiwa membiarkan nestapa...
Takkala perasaan meminta,
Hati mengabaikannya...
Ketika aku bertanya....
Kau masih enggan bersuara....
Tapi mengapa......
2 comments:
sungguh halus madahmu~
Ya....seperti gula kastard,halus dan manis...
^__^
Post a Comment