30.3.13

Usah.

Akhirnya hati ini rela dihuni,
biarlah belum sepenuhnya dimiliki.

Ahh....malam pekat tenang yang selalu ku rindui,
terleka aku dengan permainan dunia rakus menggasak kudrat insani...
dan aku lemas dalam lautan mimpi-mimpi....

Malam ini,
menitis lagi...

Maafkan kerapuhan diri,
maafkan keampuhan tidak ku miliki...
maafkan kelembutan serelung hati.

Ingin ku terbang menghambat fantasi,
membidas reality.
bersemadi di dada langit malam yang tiada bertepi...

Membujuk hati,
usah kau menangis lagi........


7.3.13

Syukur..

Maha suci tuhan, syukur dikurniakan hati tenang.. Dapat kembali aku berjalan di atas bumi dengan lenang. Bukan mendabik dada, tapi aku selesa... Alhamdulillah, dibukakan lagi pancaindera. Untuk menilai kaca dan permata..buat pegangan hidup, suluh masa muka....

Sekilas terasa pedih dijiwa, mengenangkan duka-duka dan parut lama. Ingin ku lurut, ku sapu dengan air mata..namun nyata kering sudah seluruh kolam kecewa. Ternyata jiwa ini cekal berperisai redha. Itu ketentuanNya yang maha kaya, maha berkuasa, dan maha mencintai hambanya....

Sekilah kenangan menggamit rasa, sekilas luka bernanah pula.. Dan aku hambaNya, terasa makin kerdil di atas dunia. Menginsafi keterlajuran hati, perbuatan dan tingkah lama..mensyukuri, masih diberikanNya masa.... aku rela.

Jauh di sudut jiwa, melihat mereka-mereka melangkah riang ke gerbang bahagia. Doa bahagia ku titipkan buat menghadapi hari suka. Tercuit rasa indah di kalbu, indahnya dunia...

Bersyukur kepadaNya atas segala kurnia, syukur segala usaha dibalasNya senada.. Syukur keringat, air mata terbayar dalam rangkulan bahagia.. syukur di hati ini ada namaNya yang hanya ku cinta.

Syukur, mata hati ini terbuka melihat cinta yang kekal selamanya....