mata ku pejamkan memaksa..
sedang dalam diri tak kunjung berhenti dari bicara...
Aku rindu dia....
Mengapa suara itu sering menghantui jiwa?
Tidakkah ini sejenis aniaya?
Sinar bintang tak seindah biasa,
perit cahaya menikam renungan pancaindera..
seolah mengerti ada jiwa tersiksa..
ada batin mengilai tawa..
ada hati berduka nestapa..
Ingin saja tubuh ku rebahkan kembali kedunia,
yang serba serbi fana hina siksa..
biar berkecai jantung ke tasik neraka,
kerna dia tubuh terlara terdera..
kerna dia perasaan bermaharajalela..
nafsu nan selalu peroleh tahta...
Ingin pula aku terbang ka angkasaraya..
Bernyanyikan lagu-lagu cinta kita..
Dapat ku merengkuh lazatnya ucapan rasa..
Dapat ku menggetarkan nikmat renungan matanya..
Merakam haruman tubuh mu sayng arjuna..
Duhai penyiksa jiwa..
Lepaskanlah aku dari sengsara...
Bebaskan aku dari cengkaman perasaan yang sia-sia...
Izinkan aku pergi dengan rela..
Restui aku mencari bahagia..
Bertemu kita,
bersama cinta di dalam syurga....
Jika kau tidak mempercayainya,
jangan cinta aku kau duga..
No comments:
Post a Comment